Candi Cantik dan Sepi di Jawa Tengah: Menyusuri 6 Situs Sejarah yang Belum Banyak Diketahui
Pernah nggak sih kamu merasa ingin liburan tapi bukan yang itu-itu aja? Kadang kita butuh sesuatu yang lebih dari sekadar healing, kita butuh makna, cerita, dan suasana yang menyentuh hati. Nah, kalau kamu termasuk tipe petualang yang suka menyelami sisi lain dari destinasi, maka menyusuri candi-candi tersembunyi di Jawa Tengah bisa jadi pilihan yang tepat banget.
Jawa Tengah memang terkenal dengan Candi Borobudur dan Prambanan. Tapi di
balik megahnya dua candi ikonik itu, masih banyak candi-candi lain yang
menyimpan sejarah panjang namun jarang dikunjungi wisatawan. Candi-candi ini
seperti serpihan masa lalu yang menanti untuk dikunjungi, disentuh, dan
dirasakan kembali kisahnya.
Artikel ini akan membawamu menelusuri 6 candi tersembunyi di Jawa Tengah
yang belum banyak orang tahu. Tapi justru di situlah letak keindahannya:
suasana yang hening, alam sekitar yang asri, dan aura spiritual yang masih
terasa kental. Jadi, yuk kita mulai perjalanan kecil ini, siapa tahu salah satu
dari candi ini bisa jadi destinasi spesial buat kamu!
1. Candi Cetho – Kabut, Kabut, dan Aura Mistis yang Memikat
Kalau kamu suka suasana berkabut dan lokasi yang tinggi, Candi Cetho bisa
jadi tempat yang pas. Terletak di lereng Gunung Lawu, Candi Cetho berada di
ketinggian sekitar 1.496 meter di atas permukaan laut. Bayangin deh, pagi hari
di sana, udara dingin menyapa kulit, dan kabut tipis menyelimuti setiap sudut
bangunan candi. Rasanya kayak lagi masuk ke dunia lain.
Candi ini memang bukan candi Buddha seperti Borobudur, melainkan candi
Hindu yang dibangun pada masa akhir Majapahit. Arsitekturnya unik, dengan
susunan teras bertingkat yang mengingatkan pada candi di Bali. Tapi suasana
Candi Cetho benar-benar berbeda, lebih sunyi dan sakral.
Yang menarik, di setiap pelataran kamu bisa menemukan relief dan simbol
yang mencerminkan ajaran Hindu kuno. Di sini, kamu nggak cuma sekadar
foto-foto, tapi juga diajak untuk merenung dan memahami jejak sejarah yang
pernah berjaya.
2. Candi Sukuh – Keindahan yang Tak Terlupakan dari Masa Silam
Tak jauh dari Candi Cetho, kamu akan menemukan Candi Sukuh. Candi ini
sering dijuluki sebagai “Candi Erotis” karena banyaknya relief dan simbol yang
menggambarkan kesuburan. Tapi jangan buru-buru menghakimi ya, karena semua
simbol itu punya makna filosofis mendalam.
Candi Sukuh dibangun dengan gaya yang sangat berbeda dari candi-candi lain
di Jawa. Bentuknya menyerupai piramida terpotong, mirip kuil Maya di Amerika
Tengah. Suasana di sini juga terasa lebih terbuka dan penuh dengan energi alam.
Letaknya yang tinggi membuat kamu bisa melihat pemandangan hijau yang luas,
serta merasakan hembusan angin pegunungan yang sejuk. Meski jarang masuk brosur
wisata populer, Candi Sukuh justru menawarkan pengalaman yang jauh lebih
autentik dan berkesan.
3. Candi Gedong Songo – Petualangan Spiritual di Lereng Gunung Ungaran
Candi Gedong Songo bisa dibilang salah satu kompleks candi yang paling
memesona di Jawa Tengah, tapi belum banyak orang menjadikannya destinasi utama.
Padahal, candi ini punya segalanya: panorama alam yang luar biasa, udara
pegunungan yang segar, dan tentunya, nilai sejarah yang tinggi.
Terletak di ketinggian 1.200 meter di lereng Gunung Ungaran, Gedong Songo
terdiri dari sembilan kelompok candi kecil yang tersebar di sepanjang jalur
mendaki. Setiap naik beberapa ratus meter, kamu akan menemukan satu candi lagi,
seperti main puzzle sejarah di atas bukit.
Waktu terbaik buat ke sini adalah pagi hari, saat kabut masih menyelimuti
hutan pinus dan matahari mulai menyelinap masuk dari sela pepohonan. Suasananya
damai banget. Kalau kamu suka petualangan ringan sambil belajar sejarah, tempat
ini bakal bikin kamu betah berlama-lama.
4. Candi Plaosan – Harmoni Dua Kepercayaan dalam Satu Kompleks
Candi Plaosan adalah salah satu
permata tersembunyi di dekat Prambanan yang sering terlewatkan oleh wisatawan. Terletak di Klaten, perbatasan antara
Yogyakarta dan Jawa Tengah, candi ini menyimpan cerita tentang harmoni dua
kepercayaan besar: Hindu dan Buddha.
Plaosan dibangun oleh Rakai Pikatan, seorang raja Hindu, sebagai bentuk
cinta kepada sang istri, Pramodhawardhani, seorang putri Buddha dari Dinasti
Syailendra. Maka tak heran, desain candi ini memadukan elemen Hindu dan Buddha
secara seimbang. Romantis, bukan?
Candi ini juga terkenal karena kemegahan arsitekturnya yang berjejer
simetris, serta hiasan relief yang menggambarkan kehidupan masa lampau. Di sore
hari, sinar matahari keemasan akan menyinari batu-batu hitam Plaosan,
menciptakan suasana yang magis dan tenang.
5. Candi Ngempon – Jejak Leluhur di Tengah Persawahan Ambarawa
Kalau kamu mencari candi yang
benar-benar tersembunyi dan belum banyak diekspos media sosial, maka Candi
Ngempon adalah jawabannya. Terletak di daerah Bergas, Ambarawa, Candi Ngempon
dikelilingi oleh hamparan sawah hijau dan pegunungan yang membentang di
kejauhan.
Candi ini terdiri dari delapan
candi kecil yang masih dalam proses pemugaran. Meski tidak sebesar candi-candi
lain, aura sejarah yang kuat langsung terasa saat kamu menginjakkan kaki di
area ini. Suasananya tenang banget,
cocok buat kamu yang ingin menikmati tempat bersejarah tanpa hiruk-pikuk
wisatawan.
Keindahan Candi Ngempon bukan terletak pada kemegahannya, tapi justru pada
kesederhanaannya. Setiap ukiran dan susunan batunya seolah ingin mengingatkan
kita bahwa keagungan itu bisa ditemukan dalam kesunyian dan ketulusan.
6. Candi Losari – Sejarah yang Kembali Ditemukan di Tengah Perkebunan Kopi
Candi Losari adalah salah satu candi yang dulunya terkubur dan baru
ditemukan kembali pada tahun 2004. Terletak di lereng Gunung Telomoyo,
Magelang, candi ini menyimpan banyak misteri yang masih belum sepenuhnya
terungkap.
Dibangun pada masa Mataram Kuno, Candi Losari dikenal sebagai tempat ibadah
umat Hindu, yang juga menjadi pusat spiritual masyarakat sekitar. Uniknya,
candi ini ditemukan di tengah perkebunan kopi, membuat suasana di sekitarnya
terasa sangat alami dan menenangkan.
Keaslian suasana, aroma kopi, dan reruntuhan candi yang sebagian besar
masih dalam kondisi asli membuat tempat ini terasa seperti ruang waktu yang
membawa kita kembali ke masa lampau. Datang ke sini seperti diajak mengenal
ulang sejarah dengan cara yang intim dan personal.
Setelah membaca kisah-kisah candi di atas, apa kamu masih berpikir liburan
itu harus ke tempat ramai dan mainstream? Terkadang, keindahan justru
tersembunyi di tempat yang sepi, di balik kabut, di tengah sawah, atau bahkan
di lereng gunung yang jarang dijejaki.
Candi-candi ini bukan hanya batu tua yang berdiri diam, tapi saksi bisu
dari perjalanan panjang peradaban di Jawa Tengah. Mereka menyimpan cerita, doa,
perjuangan, dan nilai yang masih bisa kamu rasakan hingga hari ini. Dan setiap
langkah kakimu menuju tempat-tempat itu adalah bentuk penghargaan terhadap
sejarah dan kebudayaan bangsa sendiri.
Jadi, lain kali kamu butuh perjalanan yang bukan hanya menyegarkan tubuh tapi juga jiwa, ingatlah bahwa Jawa Tengah punya banyak sudut tersembunyi yang bisa jadi rumah bagi pencarianmu. Yuk, mulai rencanakan perjalananmu, dan biarkan candi-candi ini menyambutmu dengan cerita yang tak akan terlupakan.
Posting Komentar