Mencicipi 7 Street Food Terbaik di Solo: Murah, Enak, dan Mengenyangkan
ZMedia Purwodadi

Mencicipi 7 Street Food Terbaik di Solo: Murah, Enak, dan Mengenyangkan

Daftar Isi

Kalau ngomongin kota Solo, rasanya nggak bisa lepas dari yang namanya kulineran. Kota budaya yang punya suasana adem dan tenang ini memang selalu punya cara unik buat bikin orang jatuh cinta, nggak cuma karena keramahannya, tapi juga lewat ragam kuliner jalanan yang menggoda banget. Kalau kamu punya waktu singkat di Solo, entah cuma sehari atau dua hari, pastikan jangan cuma jalan-jalan ke tempat wisatanya aja. Cicipi juga kuliner street food-nya yang benar-benar bisa bikin perut kamu bahagia dan mood kamu naik lagi.


Solo adalah surga kecil bagi para pencinta jajanan. Di setiap sudut kota, ada saja aroma masakan yang menggelitik hidung dan menggoda lidah. Street food di Solo ini bukan hanya murah meriah, tapi juga kaya rasa dan cerita. Banyak dari penjualnya adalah generasi kedua atau bahkan ketiga yang tetap mempertahankan cita rasa orisinal dari masa ke masa. Dari yang gurih sampai manis, dari yang hangat sampai segar, semuanya lengkap!


Nah, kalau kamu penasaran sama street food legendaris di Solo yang patut banget buat dicoba sekali seumur hidup, yuk simak daftar berikut ini. Siapkan perut, siapkan hati, karena yang satu ini bakal bikin kamu pengen balik lagi ke Solo hanya demi jajanan-jajanan ini.

 


1. Sate Kere Yu Rebi

Kalau kamu baru pertama kali dengar istilah “sate kere”, jangan langsung berpikir negatif, ya. Meskipun namanya terdengar sederhana, tapi rasa dari sate ini bisa menyaingi hidangan mahal. Sate kere ini terbuat dari jeroan sapi yang direbus sampai empuk, lalu dibakar dengan bumbu khas Solo yang manis gurih. Yang bikin unik, beberapa tusukan sate juga menggunakan tempe gembus sebagai bahan utamanya. Dibalur dengan bumbu kacang yang kental dan kecap manis, lalu disajikan dengan lontong atau nasi hangat, sate ini jadi salah satu street food yang nggak pernah sepi pengunjung.


Ada rasa nostalgia tiap kali kamu menyantap sate kere Yu Rebi. Rasa asap dari pembakarannya berpadu sempurna dengan bumbu kacang yang khas. Kamu bisa duduk lesehan sambil melihat suasana malam kota Solo yang adem. Apalagi, harganya bersahabat banget buat semua kalangan. Cocok buat kamu yang pengen kulineran enak tanpa bikin dompet menjerit.

 

2. Serabi Notosuman

Serabi legendaris satu ini bisa dibilang ikon kuliner Solo. Rasanya yang legit dan teksturnya yang lembut bikin siapa pun susah berhenti setelah suapan pertama. Serabi Notosuman berbeda dari kebanyakan serabi yang ada di daerah lain. Di sini, adonan serabi dibuat dari campuran tepung beras, santan, dan gula yang dimasak di atas tungku arang hingga permukaannya renyah tapi bagian dalamnya tetap lembut dan gurih.


Tersedia dua varian utama: serabi polos dan serabi cokelat. Tapi meskipun polos, rasa santannya tetap bikin nagih. Yang paling bikin serabi ini khas adalah aromanya yang wangi dan rasanya yang otentik sejak dulu. Nggak heran kalau kamu bisa lihat antrean panjang setiap harinya, karena banyak yang rela datang jauh-jauh buat bawa pulang oleh-oleh satu dus besar serabi ini.

 

3. Timlo Sastro

Buat kamu yang pengen makan sesuatu yang hangat dan menyegarkan, timlo adalah jawabannya. Dan salah satu tempat terbaik buat menikmatinya adalah di Timlo Sastro. Menu ini bisa dibilang comfort food-nya orang Solo. Semangkuk timlo berisi sosis solo (yang isinya daging cincang dan telur rebus), suwiran ayam, potongan ati ampela, dan telur pindang, lalu disiram kuah bening yang gurih dan kaya rasa.


Porsinya pas, rasanya khas, dan pastinya bikin kenyang. Cocok banget buat sarapan atau makan siang ringan. Kuahnya itu, lho, bening tapi gurih, dengan aroma rempah-rempah yang menghangatkan badan. Kalau kamu duduk menikmati semangkuk timlo ini di sudut kota Solo yang tenang, rasanya kayak disambut oleh kehangatan rumah.

 

4. Nasi Liwet Wongso Lemu

Kuliner malam di Solo rasanya nggak lengkap tanpa mampir ke penjual nasi liwet. Salah satu yang paling terkenal adalah Nasi Liwet Wongso Lemu. Menu ini terdiri dari nasi gurih yang pulen, disiram kuah areh santan yang kental, dilengkapi dengan ayam suwir, telur rebus, dan sayur labu siam. Rasanya itu lho, kombinasi gurih, creamy, dan sedikit manis, benar-benar membuat hati tenang dan perut kenyang.


Suasana lesehan, lampu temaram, dan suara obrolan pelan di sekitar kamu bikin pengalaman makan nasi liwet ini terasa semakin otentik. Nggak jarang juga kamu bakal duduk di samping orang lokal yang ramah, siap berbagi cerita tentang Solo yang hangat dan bersahabat.

 

5. Cabuk Rambak

Kalau kamu suka coba jajanan unik dan tradisional, Cabuk Rambak bisa jadi pilihan yang menarik. Hidangan ini terdiri dari irisan ketupat yang disiram dengan saus wijen dan kelapa parut yang ditumbuk. Sausnya punya rasa gurih dan sedikit pedas yang khas, disajikan dengan kerupuk karak sebagai pelengkap.


Biasanya dijual oleh ibu-ibu dengan pikulan di pagi hari, membuat suasana sarapan jadi makin otentik. Rasanya sederhana tapi berkesan, seperti menyentuh bagian nostalgia dari masa kecil. Meskipun terlihat ringan, makanan ini cukup mengenyangkan dan bikin penasaran buat dicoba lagi.

 

6. Tahu Kupat Solo

Kalau kamu suka perpaduan antara gurih, manis, dan segar dalam satu piring, maka tahu kupat Solo ini wajib banget dicoba. Potongan tahu goreng yang masih hangat, kupat lembut, taoge segar, dan kol di atas piring, disiram dengan kuah manis gurih dan ditaburi kacang goreng. Rasanya benar-benar bikin lidah menari!


Setiap suapan menghadirkan harmoni rasa yang unik, nggak heran kalau banyak orang Solo menjadikan tahu kupat sebagai menu andalan di pagi atau siang hari. Apalagi, kamu bisa menemukan penjualnya dengan mudah di berbagai sudut kota, mulai dari pasar, pinggir jalan, sampai kedai kecil di gang-gang.

 

7. Es Dawet Telasih Bu Dermi

Setelah puas menjelajahi berbagai kuliner yang gurih, saatnya menutup petualangan dengan sesuatu yang manis dan menyegarkan. Es Dawet Telasih Bu Dermi adalah jawabannya. Minuman ini berisi campuran dawet, ketan hitam, biji selasih, tape, dan es serut yang disiram dengan santan dan gula jawa cair. Rasanya benar-benar menyegarkan, apalagi dinikmati siang hari yang panas.


Yang bikin spesial adalah komposisi bahan-bahannya yang tetap konsisten sejak puluhan tahun lalu. Nggak cuma enak, minuman ini juga bikin kamu serasa kembali ke masa kecil, ketika minuman tradisional seperti ini jadi teman terbaik di hari yang terik.

 

 

Solo itu bukan cuma kota yang penuh sejarah dan budaya, tapi juga tempat yang kaya akan cita rasa. Lewat street food-nya, kamu bisa merasakan langsung bagaimana kearifan lokal, resep warisan, dan rasa cinta pada tradisi bercampur dalam setiap suapan. Setiap kuliner yang kamu cicipi punya cerita, punya sentuhan tangan generasi-generasi terdahulu yang terus dijaga.


Kalau kamu punya rencana ke Solo, pastikan kamu siapkan ruang di perut dan di hati untuk semua kenangan rasa ini. Bukan cuma soal kenyang, tapi soal pengalaman. Karena di Solo, makan bukan sekadar aktivitas rutin, tapi sebuah perayaan akan kehidupan, keluarga, dan kebahagiaan sederhana. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, ajak sahabat, pasangan, atau bahkan pergi sendiri pun nggak masalah, Solo siap menyambutmu dengan senyum dan sepiring kebahagiaan di setiap sudut jalannya.

Posting Komentar